Rabu, 19 November 2008

Togel Masih Membudaya Di Dengklok


RENGASDENGKLOK - Salah satu penyakit masyarakat yang dahulu sempat buming kini mulai membudaya kembali ditengah-tengah masyarakat Rengasdengklok dan sekitarnya, Judi kupon togel atau kepanjangan dari toto gelap tersebut melancarkan aksinya secara terselubung. Terbukti, selebaran (kode-kode info, red) berselebaran di tiap tukang foto copy bahkan selebaran itu dicetak hingga ratusan lembar oleh pengecer untuk disebarkan kepada Masyarakat. padahal, judi kupon ini terus diberantas oleh pihak Kepolisian setempat, namun pelakunya tidak jera bahkan malah semakin merajalela dengan semakin banyak peminatnya.
kondisi yang terjadi di Rengasdengklok ini membuat resah para alim ulama setempat yang tidak senang dengan keberadaan judi kertas putih itu. Walau sering di berantas oleh pihak kepolisian tetapi para pengecer seakan tidak bergeming sedikitpun bahkan melalui cara ngumpet ngumpet tetap ia lakukan .
menurut salah seorang pengecer judi kupon yang tidak mau menyebutkan identitasnya, hal ia lakukan karena hanya dengan cara ini bisa mendapatkan upah karena sulitnya mencari pekerjaan, dengan upah 20% dari pendapatan mengecer, diakuinya pekerjaan ini beresiko, tapi karena sulit cari pekerjaan, akhirnya dia terus melakoni pekerjaan sebagai pengecer togel. menurutnya, jika pengecer seperti dia ditangkap polisi tetap saja judi kupon togel akan tetap marak, karena Bandarnya masih leluasa menjalankan aktifitasnya. "Kalau tidak ada bandar, maka tidak akan ada pengecer kupon togel akan tetapi kalau bandarnya otomatis pengecernyapun tidak ada" ungkapnya.
diakuinya, Selain memakai kupon togel, dia juga menggunakan sembarang kertas untuk tanda pemasangannya, karena nomor undian togel tetap berpatokan pada salah satu media yang selalu menerbitkan angka-angka yang keluar. Jadi, pemasang percaya bahwa nomor togel yang keluar bukan rekayasa pengecer ataupun bandar "kami menggunakan kertas apa saja sebagai tanda bukti pemasangan, yang pasti nomor togel yang keluar bersumber pada salah satu media yang menerbitkannya" pungkasnya. (aef)

Tidak ada komentar: