Kamis, 20 November 2008

Rekanan PT Pertamina Palsu Merajalela


Rekanan PT Pertamina Palsu Merajalela
RENGASDENGKLOK - Pasca musibah yang menimpa Salba (30) warga Dusun Bengle Desa Dewisari yang terkena ledakan tabung gas bersubsidi beberapa waktu silam, ternyata berbuntut turunnya orang-orang yang tidak bertanggungjawab mengaku dari rekanan Pertamina dengan menawarkan asuransi paket gas konversi dengan memanfaatkan ketakutan warga. padahal kejadian tersebut bukannya hal baru, karena pada saat paket gas subsidi tersebutpun banyak yang mengaku-ngaku rekanan PT Pertamina dengan menjual selang. kenyataannya, berdasarkan keterangan dari Konsultan Pertamina bahwa perusahaan berlambang kuda laut tersebut tidak bekerjasama ataupun rekanan dengan perusahaan manapun.
Diketahui bahwa PT Pertamina hanya mendistribusikan kepada warga, karena setelah paket gas elpiji subsidi dibagikan pada warga PT. Pertamina sudah lepas tangan, dalam artian tidak menurunkan rekanan atau sejenisnya untuk mengawasi paket gas tersebut, kecuali jika ada persoalan khusus dan itupun menggunakan mekanisme melalui Pemeritah Desa yang dilanjutkan ke puhak Pertamina, maka PT. Pertamina akan turun membantu persoalan gas elpiji tersebut.
mengenai PT Pertamina tidak mepunyai rekanan juga dijelaskan oleh petugas pendistribusian kompor gas elpiji konversi PT. Pertamina Karawang, Agus, Kamis (20/11) menurutnya, paket gas sibsidi yang dibagikan kepada warga secara otomatis telah dilindung asuransi langsung dari pemerintah. "Rekanan pertamina itu tidak ada, kalau ada yang mengaku rekanan pakai logo kuda laut, sebenarnya orang-orang itu sedang kita cari. Kalau warga memergoki mereka, baiknya laporkan saja pada polisi," terangnya kepada Pasundan Ekspres.
Berdasarkan pantauan Pasundan Ekspres Di Desa Medang Asem, beberapa rumah tangga ikut asuransi tersebut, seperti dialami Marni (35) warga Dusun Pawanda, Desa Medang Asem, dirinya mengaku sudah membayar hingga Rp 130 ribu kepada pihak yang mengatas namakan asuransi dari PT. Pertamina. Ibu yang keseharian pedagang nasi ini sempat ditakut-takuti bahwa kompor gas elpiji konversi tidak aman dan rentan meledak. "Ya akhirnya saya takut, terus ikut asuransi yang mereka tawarkan, padahal saya juga sudah menolak. Saya pun dipaksa membayar iuran bulanan Rp 80 ribu," akunya.
Hasil telewicara dengan nomor telepon yang tertera pada kartu asuransi, penerima telepon mengatakan, perusahaannya termasuk rekanan PT. Pertamina yang menjual selang regulator otomatis dengan jaminan asuransi selama setahun. (aef)

Tidak ada komentar: