Senin, 17 November 2008

Pertahankan Kesenian Topeng

KUTAWALUYA - Hiburan Rakyat yang sempat populer dikalangan masyarakat adalah Topeng, perpaduan antara lawakan dan musik tradisional jaipongan. namun kini hiburan rakyat tersebut hanya bisa diterima di daerah-daerah pinggiran yang penikmatnya masih banyak. seperti penuturan Komeng (45) salah satu personil Topeng Grup Udin Gober asal Babakan Banten Pebayuran Kabupaten Bekasi, menurutnya hiburan rakyat seperti Topeng sudah tidak lagi diminati masyarakat, pasalnya didaerah-daerah perkotaan masyarakat cenderung memilih hiburan Dangdut ataupun Organ tunggal dari pada Topeng, berbeda dengan dahulu yang grup Topeng bisa melahirkan bintang yang dikenal banyak warga "diakui sekarang ini keberadaan kami sudah tersisihkan karena sekarang ini masayarakat lebih cenderung memilih hiburan dangdut" ujar Komeng ketika ditemui Pasundan Ekspres, Rabu (15/10) saat pentas di Desa Sindangmukti.
dalam keterpurukannya Grup kesenian Topeng hanya bisa mengais rejeki di daerah-daerah pelosok sampai ke daerah pesisir pantai yang diakui masih banyak warga yang menginginkan jenis hiburan seperti ini "kami hanya bisa mengais rejeki di daerah-daerah pesisir yang masyarakatnya belum terlalu tersentuh moderenisasi, karena di daerah pesisir pementasan kami masih bisa diterima" tambahnya.
walaupun sudah tidak lagi diminati, Komeng sudah berupaya untuk mengikuti perkembangan jaman dengan melakukan pementasan yang identik dengan selera keninginan masyarakat sekarang, dikatakan Komeng bahwa dirinya beserta rekan-rekannya telah melakukan perubahan dalam melakukan pementasan yang sifatnya mengikuti perkembangan jaman, dan hal tersebut adalah upaya agar masih bisa mendapatkan simpatik dari masyarakat banyak "kamipun sebenarnya telah melakukan pementasan dengan mengikuti perkembangan jaman, seperti lagu-lagu yang dinyanyikan adalah dangdut dan lawakanpun dengan bahasa-bahasa yang sedang ngetrend tanpa menghilangkan identitas topeng itu sendiri, namun tetap saja kami diposisikan terpojok oleh masyarakat" tuturnya.
dalam melakukan pementasan, Komeng menjelaskan Grupnya biasa dipanggil dalam acara hajatan, bahkan pernah juga kami ngamen ke setiap daerah-daerah pinggiran dalam mengais rejeki" ungkapnya.
terlepas dari itu semua, Komeng mengakui bahwa dirinya beserta rekan-rekan grupnya berupaya untuk tetap melestarikan budaya warisan nenek moyangnya agar tidak dilupakan oleh masyarakat, dan warisan ini akan terus kami turunkan kepada anak cucu kami agar kelak hiburan topeng masih ada "selain dari profesi, kami sepakat dengan rekan yang memang masih dalam ikatan keluarga untuk mempertahankan kesenian hasil cipta karsa nenek moyang kami terdahulu" pungkasnya. (aef)

Tidak ada komentar: