Senin, 17 November 2008

Muara Dangkal Hambat Nelayan

PAKISJAYA - Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya kini mandeg. Akibatnya, pendapatan retribusi ikan merosot tajam, terlebih muara di lokasi TPI ini dangkal dan menyulitkan keluar-masuk perahu-perahu nelayan setempat.Beberapa tahun lalu, TPI Mina Usaha di Desa Tanjungpakis ini berjalan baik. Bahkan sering disinggahi nelayan-nelayan dari luar daerah dan menjual ikannya di TPI ini. Sehingga perkembangan retribusinya menguntungkan. Namun, setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun 2006 lalu, keadaan berubah menjadi selalu pailit. Apalagi, kondisi muara di lokasi TPI ini dangkal dan hingga kini butuh pengerukan. Dari 107 juragan perahu di desa ini, kini cuma 77 orang juragan atau pemilik perahu lagi dengan bidak atau anak buah perahu sebanyak 250 orang warga setempat. Sebagain dari juragan ini hengkang dari Tanjungpakis dan memilih singgah di TPI lain, karena TPI di Tanjungpakis dianggap tidak berfungsi.Seorang pemilik perahu, Ardi (62) mengaku, sejak dia menjadi nelayan tahun 1970, banyak nelayan masih menggunakan layar. Namun, setelah tahun 1982, hampir semua nelayan beralih menggunakan mesin diesel. "Sekarang, penghasilan setiap berlayar rata-rata mendapat 40 kg udang Cirebung dengan harga Rp 60/kg atau rajungan, tapi kalau sedang sepi kami pulang dengan tangan kosong," katanya.Dia berharap, agar TPI di Desa Tanjungpakis ini difungsikan lagi untuk keperluan nelayan setempat dan pemerintah agar membantu kekurangannya. Dia juga berharap, nelayan dari luar Karawang seperti dari Indramayu, Gebang Cirebon dan dari Jawa Tengah pun bisa kembali singgah di TPI ini seperti puluhan tahun lalu. (aef)

Tidak ada komentar: